Budidaya Kepiting Bakau

Oktober 04, 2022

 

Proses budidaya kepiting bakau bukan hal yang sederhana dan praktis untuk dilakukan. Kepiting bakau atau dikenal dalam bahasa Latin Scylla Serrata menjadi salah satu komoditas ekspor negara Indonesia yang sangat vital dan memiliki harga penjualan di atas rata-rata.


Memiliki harga jual di atas rata-rata membuat proses budidaya agak kompleks dan rumit. Hal tersebut karena harus ada ketelitian dalam memilih bibit kepiting yang baik dan berkualitas. Informasi tentang budidaya jenis kepiting bakau dapat disimak berikut ini:


Persiapan Budidaya Jenis Kepiting Bakau
Sebelum menjalani bisnis budidaya jenis kepiting bakau, berbagai informasi mengenai persiapan budidaya harus dikuasai oleh masyarakat. Kepiting bakau memiliki berbagai warna seperti orange, ungu, hijau dan jenis lumpur. Jika sudah siap dipanen, kepiting bakau akan sangat mahal.


Contohnya saja, seperti salah satu Pokdakan atau Kelompok Pembudidaya Ikan yang mendapat omzet sebesar Rp 20 juta/bulan. Hal tersebut karena panen kepiting bakau dapat memiliki harga Rp 160 ribu/kg. Biasanya, setiap Pokdakan mendapatkan 3-4 ekor kepiting untuk satu kilonya.


Hal ini tentu sangat menggiurkan, karena budidaya jenis kepiting bakau menghasilkan omzet besar dan dapat menjadi barang komoditas ekspor. Namun, sebelum memulai persiapan membudidayakan kepiting bakau. Perlu disimak informasi cara-caranya dengan teliti.


Cara Budidaya Jenis Kepiting Bakau yang Tepat
Untuk proses budidaya kepiting bakau sudah dijelaskan sebelumnya bahwa cukup kompleks dan rumit. Namun, jika dipelajari dengan teliti dan dengan benar, budidaya kepiting jenis ini akan berhasil. 

Terdapat 5 cara budidaya yang dapat dilakukan dan disimak, yaitu:
1. Persiapan Tambak
Pertama-tama yang harus diperhatikan adalah mempersiapkan tambah untuk proses budidaya kepiting. Kualitas perkembangan kepiting bakau sangat dipengaruhi oleh kualitas tanah yang akan dijadikan tambak. Maka dari itu, harus dilakukan pembalikan, penjemuran dan pengapuran tanah.
Pembalikan tanah berfungsi untuk mengurai gas-gas beracun yang ada di tanah tambak. Lalu, melanjutkan dengan proses pengapuran tanah yang berfungsi untuk mengembalikan pH tanah ke dalam batas normal, yaitu pH 7-8.
2. Pemilihan dan Penebaran Benih Kepiting
Benih kepiting bakau yang dipilih harus sempurna anggota tubuhnya. Biasanya berukuran 30-50 gram/ekor dengan lebar cangkang 3-4 cm. Memilih benih kepiting bakau yang baik adalah ketika kepiting menunjukkan tingkah agresif jika dipegang. Proses penyebaran benih dapat dilakukan pagi atau sore hari.
Sebelum proses penyebaran benih dilakukan, maka kepiting wajib diberikan desinfektan agar kepiting bakau terbebas dari parasit. Biasanya proses ini dilakukan 30 menit sebelum benih dilepaskan ke tambak.
3. Pemilihan Metode Pemeliharaan
Terdapat 2 metode di dalam budidaya kepiting bakau, yaitu metode kurungan dan metode keramba apung. Metode kurungan berarti membuat kurungan dengan bahan seperti sangkar bambu ukuran 1,7-2 meter.
Lalu, metode keramba apung artinya penggunaan keramba yang disesuaikan dengan situasi alam dan memakai pelampung gabus untuk mencegah keramba tenggelam ke air. Kedua metode tersebut sama-sama bertujuan agar kepiting bakau tidak stres dan dapat tumbuh dengan baik.
4. Pemberian Pakan
Memberi pakan pada kepiting bakau dapat dengan bentos atau cacing untuk pakan alami dan untuk pakan buatan, penambak dapat memilih pellet atau ikan rucah yang dihancurkan. Pemberian pakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan kepiting bakau dan tidak ada takaran khusus.
5. Penjagaan Kepiting dari Penyakit
Cara terakhir yang dapat dilakukan adalah menjaga kepiting bakau dari hama dan penyakit. Biasanya dilakukan dengan cara mengganti air, proses pengapuran dan penyaringan yang cocok. Gunakan bawang putih dan vitamin C serta obat-obatan kimia sebagai alternatif.


Untuk masa panen kepiting bakau, pemeliharaan membutuhkan waktu kurang lebih 4-5 bulan. Cara memanen kepiting adalah mengangkatnya dari kurungan bambu dan ikat capit kepiting dengan tali. Lalu, letakkan kepiting bakau pada wadang yang memiliki lubang yang dialasi daun untuk menjaga kelembapan.


Begitulah informasi singkat tentang budidaya kepiting bakau yang dapat diketahui oleh masyarakat. Mencoba budidaya kepiting harus menguasai teknik dasar tertentu agar dapat menghasilkan kepiting terbaik dengan standar pasar internasional.

Diberdayakan oleh Blogger.