Cara Ternak Burung Puyuh
Puyuh merupakan salah satu jenis burung yang dipilih untuk dijadikan budidaya di Indonesia. Selain dagingnya yang dapat dimakan, telurnya juga dikenal gurih dan nikmat. Jika pembaca tertarik memulai budidaya burung puyuh, maka pembaca perlu mengetahui cara ternak burung puyuh.
Dibandingkan dengan burung lainnya, burung puyuh merupakan burung yang unik. Selain tidak bisa terbang, puyuh selalu menjaga kebersihannya. Karena itu, perlu perawatan dan persiapan yang lebih agar dapat mengembangbiakkan burung ini. Berikut persiapan yang harus dilakukan:
1. Tentukan Lokasi Yang Ideal Untuk Peternakan
Cara ternak burung puyuh pertama adalah menentukan lokasi untuk pembuatan kandang. Lokasi peternakan ini yang akan menentukan apakah budidaya burung puyuh dapat sukses atau tidak. Begini ciri-ciri lokasi yang ideal untuk ternak burung puyuh:
● Lokasi peternakan jauh dari keramaian dan lalu lalang.
● Lokasi peternakan memiliki tingkat polusi yang rendah.
● Selanjutnya lokasi peternakan bebas dari banjir.
● Lokasi peternakan memiliki mata air yang bersih.
2. Siapkan Kandang Untuk Beternak Puyuh
Selanjutnya, peternak harus mempersiapkan kandang untuk beternak burung puyuh dari kecil hingga dewasa. Desain kandang harus menyerupai rak bersusun, agar suhu kandang tetap stabil di antara 20 – 25 derajat Celcius.
Selain itu, kelembaban udara kandang tidak lebih dari 80%, dan lampu yang digunakan berkisar 40-60 W. Dalam proses pertumbuhan burung puyuh, peternak akan membutuhkan beberapa macam kandang sesuai. Macam-macam kandang yang digunakan yaitu:
● Kandang untuk pembibitan.
● Kandang untuk induk burung puyuh.
● Kemudian kandang untuk anak burung puyuh.
● Kandang untuk burung puyuh berusia 3 – 6 minggu.
3. Ketahui Bibit Burung Puyuh Yang Sesuai
Selanjutnya, peternak memerlukan bibit yaitu induk burung puyuh untuk dikembangbiakkan. Bibit burung puyuh yang ideal yaitu sekitar 3 minggu, yang masih bertelur dan tidak terlalu tua. Adapun dari ciri-ciri bibit yang sesuai yaitu:
● Bibit burung masih aktif dan bergerak layaknya burung sehat.
● Bibit burung memiliki tubuh yang sempurna dan simetris.
● Warna bulu bibit burung masih cerah.
● Untuk bertelur, bibit burung yang digunakan memiliki jenis kelamin betina.
4. Kenali Cara Perawatan Burung Puyuh
Peternak harus mengetahui cara perawatan yang terbaik dalam beternak burung puyuh. Karena burung puyuh sangat sensitif terhadap kebersihan, maka sanitasi kandang merupakan hal yang terpenting. Kandang yang bersih dapat mengurangi resiko dari virus dan bakteri.
Selain kebersihan, peternak perlu mengecek kesehatan burung puyuh. Pada umur 4 hingga 7 hari, burung puyuh dapat menerima vaksinasi yaitu ½ dosis vaksinasi ayam. Apabila ada yang sakit, pisahkan dengan membawa ke kandang khusus burung puyuh yang sakit.
5. Tentukan Pakan Yang Sesuai Untuk Puyuh
Cara ternak burung puyuh selanjutnya yaitu dengan menentukan pakan burung. Untuk pakan, burung puyuh petelur dapat mengkonsumsi tepung dan pellet. Pakan berupa tepung dapat diberikan pada bibit yang berusia di bawah 3 minggu, sedangkan pellet untuk di atas 3 minggu.
Peternak juga dapat menambah nutrisi burung telur puyuh dengan memberikan suplemen vitamin yang disesuaikan. Pastikan jika kualitas dari pakan bersih dan memiliki gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan burung puyuh.
Jika peternak ingin membuat pakan sendiri, menggunakan campuran pelet, jagung, dan bekatul sebagai pakan. Gunakan perbandingan kira-kira 3 banding 1 banding 1.
6. Ketahui Hal Mengenai Masa Panen Burung Puyuh
Terakhir, peternak harus mengetahui kapan waktunya burung puyuh menghasilkan telur. Induk burung puyuh yang sudah tumbuh, akan mulai bertelur pada usia 30 hari. Saat ini, peternak sudah bisa memperoleh jumlah telur yang lumayan untuk penghasilan.
Sekian penjelasan mengenai cara ternak burung puyuh yang dapat dicoba. Burung puyuh dalam jumlah yang banyak, dapat menghasilkan telur dengan nominal yang sangat banyak. Pembaca bisa memikirkan berapa keuntungan yang dapat diperoleh dari budidaya hewan ini.